twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

when you are beside me [part 1]

A

ku bener-bener nggak peduli sama suara super berisik kayak semaraknya FIFA World Cup yang ada di sekelilingku. Dengan santai aku duduk dikursi dan sibuk mengetuk-etukkan pensilku ke meja. Pandanganku kosong. Kayak ayam bengong. Bad Mood-ku muncul lagi, bahkan lebih besar daripada kemarin.

Kelasku, benar-benar seperti pasar pagi. Oh yeah, ini selalu terjadi jika mendapat jam kosong. Dan aku selalu memanfaatkan jam-jam seperti ini untuk bercanda dan saling melempar kertas dengan George. Tapi sepertinya hari ini ada awan hitam pekat yang membuatku malas melakukan apapun! Oh my God! I am so lonely today! Help me to have happiness…

Haruskah aku menghilangkan bad mood-ku dengan cara bergabung dengan segerombolan anak cewek yang super centil, sok cantik, sok GR dan so pasti suka ngegosip. Topik pembicaraan mereka kali ini adalah Excel, siswa kelas XI-A yang sering dipanggil “so swetty-sweety boy” oleh cewek-cewek itu. Ohh… norak banget sih panggilannya. Buat apa sih mengomongkan si Excel itu, kurang kerjaan banget, coba pikirkan, nggak ada untungnya, buang-buang waktu aja!

Aku sudah benar-benar muak melihat wajah Excel yang selalu mempropil dirinya dengan wajah super serius dan super sibuk. Tapi menurut survey, wajah yang begituan dibilang cool! Ih. Kalo buatku sih, sorry…sorry aja kaliii…! Malahan menurutku wajah Excel mirip monyet kurang tidur. Emangnya si Excel itu nggak pernah punya waktu untuk refreshing dan mengubah raut wajahnya yang membosankan menjadi lebih santai dan manis?

Tentu saja, siapa sih yang nggak sebel sama makhluk super sombong dan STB (Sok Tau Banget), sok cakep, sok pinter, sok berkuasa, seperti dia? (Excel maksudnya!). Dan anehnya hanya diriku seorang yang merasa sebal terhadapnya. Oh… I have misfortune. Dan dia satu-satunya cowok yang paling sombong dan dungu yang pernah aku lihat selama pengamatanku benar. Karena aku sangat membencinya, boleh dong aku menjelek-jelekannya! Walaupun aslinya dia nggak sejelek itu!

Bagaimana mungkin aku bisa memaafkan dia setelah kejadian 1 tahun yang lalu. Kalau kalian menebak aku sudah melupakan kejadian itu, kalian salah besar dan sama sekali tak berbakat menjadi seorang detektif yang pro!

Saat pertama kali masuk ke SMU Internasional ini, aku telat! Uuh,,, bodohnya. Karena takut dimarahin oleh Mrs. Fierce yang konon katanya galak abis, maka aku lari secepat angin topan. Ketika melewati kelas X-A aku melihat Excel yang sedang dengan seriusnya membaca buku super tebal (dasar kutu busuk!) sampai-sampai dia tak menyadari kakinya yang berjalan ketengah-tengah koridor. Aku tak sempat mengerem, karena kecepatanku sangat tinggi dan jarak kami sudah terlalu dekat. Alhasil akupun menabraknya, kami sama-sama jatuh. Buku super tebal itu jatuh mengenai kepalaku dan salah satu sudutnya bengkok, buku maksudnya (maklum hard cover sih). Tentunya bukan kepalaku yang bengkok. Orang idiot dari mana sih yang dengan terang-terangan menceritakan kepalanya yang bengkok hanya karena dijatuhi sebuah buku super tebal? Lagipula emang kepala bisa bengkok ya? Kaya`nya nggak deh…

“Lo nggak punya mata ya? Jelas-jelas gue lagi baca buku, lo malah nabrak gue!” ujar Excel dingin, mukanya lebih mirip babi berwarna pink yang sedang cemberut.

Aku tak pernah menerima perkataan yang menjelekanku. “Asal lo tau aja ya, lo itu yang nggak lihat jalan. Apa kacamata lo kurang tebal sehingga perlu ditambah 5cm lagi biar lo bisa melihat dengan jelas?” balasku lebih dingin.

“I think you are so stupid girl! What is your name? Lo boleh nggak percaya, tapi dalam sejarah hidupku baru kali ini aku bertemu dengan cewek yang amat sangat bodoh dan ceroboh seperti kamu!” Excel menyeringai dan berbalik menuju kelasnya. Baru setengah berjalan Excel memanggilku, “Hei, don`t forget to replace my book! Lihat, sampulnya bengkok. Dan asal lo tau, gue beli tuh buku di Inggris dan harganya mencapai 1000 Euro. You will be difficult to replace.”

“ Emangnya siapa sih yang mau gantiin buku lo? Dasar orang dungu, idiot, tolol!”

Dan ketika aku sadar, aku sudah berada di kantor guru. Benar-benar sial! Aku kena semprot Mrs. Fierce yang dengan panjang lebar menjelaskan bahwa ‘Ayah Excel adalah pemilik sekolah ini’, dan bahwa ‘Ayah Excel adalah Rektor sekaligus dosen di UI’ dan ‘Excel adalah anak SMA paling genius se-Asia Tenggara’. Aku bisa menerima hal itu karena ada buktinya, tapi kalau Excel anak paling genius se-Asia Tenggara, aku masih sangsi sebelum dia membuktikannya padaku. Sungguh memalukan! Mau ditaruh dimana wajahku nan cantik ini setelah kejadian ini? Di bokong? Nggak deh….

Oh… untuk apa aku mikirin dia? Aku nggak akan peduli sama kehidupan Excel! Nggak akan pernah, nggak ada untungnya, membuang-buang waktu! Lagipula mulai saat ini aku udah ngasih julukan yang amat jahat buat dia, yaitu… “Eternal Enemy Forever” dan aku akan membalas dendam sampai dia menderita, tentu saja. Ha.. ha.. ha....

0 komentar:

Posting Komentar